Lampu tanda klo sedang berisi tara menyala. Buru-buru saya berdiri, fak, sabuk pengaman saya masih terpasang. Apa yang saya kira tra mungkin terjadi, terjadi. Artinya lampu tandanya sedang rusak. Kedua toilet berisi, terpampang tulisan "ada orang".
Lima, sepuluh menit kemudian, sudah dua orang antri di belakang saya. Yang di dalam toilet belum juga keluar. Tra tahan, saya sampaikan ke pramugari, dicek, kemudian meyakinkan klo memang masih dipake.
Pegal berdiri, saya melompat-lompat kecil. Saya tra pernah menyangka klo ada pengaruhnya. Pesawatnya goyang-goyang.
Di lima menit kemudian, sudah lima orang antri di belakang saya. Saya sampaikan lagi ke pramugarinya. Dicek lagi. Dibantu kukunya, tulisan "ada orang" itu digeser. Ternyata tarada orang. Sepertinya disengaja dan kelupaan. Salo! Hampir saja saya minta diturunkan klo saja pramugarinya tra buru-buru minta maaf.
Kira- kira sejam mengudara, saya meminta kopi. Saat itu memasuki cuaca buruk. Pilotnya sudah halo-halo dan lampu tanda menggunakan sabuk pengaman menyala. Saya tahu klo pasti tara akan dikasih. Saya pernah jadi pramugara untuk rute penerbangan Tolikara - London. Tapi saya coba saja. Kira-kira 10 menit setelah permintaan saya ditolak, kopi yang saya minta dikasih. Ucapan terimakasih saya dibalas dengan "kami senang melayani anda." Hahah! Saya rasa pramugarinya mulai naksir dengan saya.
- SWJ
No comments:
Post a Comment