Teman itu harus dijaga, klo ga bisa hilang. Sekalipun pernah hidup sekamar, tapi klo ga ada kontak atau ga lagi berkomunikasi, lama-lama hilang juga.
Hilang kontak atau ga ada komunikasi bisa jadi karena kesibukan masing-masing. Enaknya sekarang banyak media sosial, ga sempat nanyain kabar, kita bisa tahu keadaan teman-teman dari postingannya. Klo postingannya senang, bisa kita beri like; Klo postingannya lagi susah, bisa kita doakan. Makanya sepanjang hidup teman itu harusnya bertambah bukan berkurang.
Selain kesibukan, sering juga hilang kontak itu karena salah paham, atau salah kaprah. Bercanda disangka serius, memberi nasihat dikira benci. Saya sendiri masih sering begini - atau diginiin. Pengalaman saya, yang seperti ini biasanya karena memang pas lagi capek, lagi lapar, stres, atau pas lagi butuh sendiri. Tapi tidak apa-apa, harusnya kita mesti lebih kuat untuk menganggapnya bukan hal serius.
Perihal memberi nasihat, ada anggapan bahwa untuk memberi nasihat, kita mesti lebih baik dari yang diberi nasihat. Atau minimal pernah menghadapi hal yang sama. Karena yang seperti ini, kadang orang malas menasihati temannya. Ini yang keliru. Ga ada manusia yang sempurna. Artinya masing-masing dari kita memang punya kekurangan-kekurangan.
Memberi nasihat bukan berarti kita lebih baik dari orang lain, tapi kita juga berharap suatu saat ketika kita sendiri khilaf, ada yang berusaha menasihati kita. Itu pentingnya punya teman. Makanya klo karena dinasihati kamu hilang kontak, teman-teman kamu blokir, kamu ga akan pernah bisa berkembang.
Besi menajamkam besi, manusia menajamkan manusia. Salah paham biasa saja, berkelahi normal-normal saja. Orang tua dengan anak pasti pernah berkelahi, suami-istri, adek-kakak juga. Ketika kita dinasihati, santai saja, artinya ada yang perhatian dengan kita. Klo memang kita salah, ga perlu S2 ke Jepang, tinggal minta maaf; Dan berjanji ga mengulanginya lagi.
Ga langsung dimaafkan? Mesti santai juga. Itu konsekuensinya. Itu hukuman yang paling ringan. Malunya sebentar saja dibandingkan sama sekali ga minta maaf.
Duh!
- JPG
No comments:
Post a Comment