November 11, 2014

Kelas-kelas Relasi



Dalam membangun relasi terdapat tingkatan, atau kelas-kelas yang adalah wajar kita bangun. Yang paling rendah misalnya: Kelas Pedagang di Pasar, Kelas Orang-orang yang Sering Satu Lift, kemudian berturut-turut meningkat, Kelas Orang-orang yang Seiman dan Sekantor, Kelas Orang-orang yang Nyaman Diajak Diskusi, Kelas Orang-orang Se-tim Pendakian Gunung, dan terus sampai puncaknya adalah Kekasih atau Kelas Orang-orang yang Sudah Seperti Keluarga. Banyaknya tingkatan adalah bebas, fleksibel.

Kelas Pedagang di Pasar: Tempat kita berbelanja, komunikasi yang terjadi hanya seputar harga, ketika bertemu di jalan cukup diberikan senyuman, tidak lebih.

Tujuan orang berelasi tidak selalu untuk meningkatkan kelas relasi. Ada juga peningkatan yang terjadi secara tidak sengaja atau bahkan tidak disadari. Dan juga bahwa kelas relasi bisa menurun tingkatannya.

Otak manusia dilengkapi dengan "radar" yang bisa digunakan untuk menentukan kelas seseorang: Prasangka (perjudice) dan pertimbangan (judgment). Perbedaannya adalah pertimbangan dilakukan secara objektif, setelah pengenalan lebih jauh atau mendalam. Prasangka, bekerja ketika pertama kali kita bertemu, otak kita membuat penilaian.

Cara kita menggunakan radar prasangka ini yang menentukan tingkatan relasi kita. Misal, ketika bertemu orang baru. Radar kita bekerja, "Dia seagama dengan saya ga ya?" "Dari warna kulit dia sepertinya suku ini." Hal-hal atau kriteria yang membuat kita nyaman bisa menentukan skala relasi kita. Tapi yang perlu diperhatikan adalah skala relasi bisa menurun. Penyebabnya, fakta yang baru diketahui atau perubahan. Misal: Ternyata dia orangnya suka ngomongin orang lain. Ternyata dia alay. Dulu dia orangnya bisa diajak keluar.

Tujuan berelasi tidak selalu untuk meningkatkan relasi, dan skala relasi bisa menurun atau diturunkan. Melihat seseorang dengan skala relasi yang kita buat membantu kita dalam berlaku dengan orang tersebut.

 - AAS

No comments:

Post a Comment