"Tak kutahu 'kan hari esok , mungkin langit ‘kan gelap.."
Homer J. Simpson |
Baru saja selesai UTS, Senin ini sudah harus masuk kuliah. Ditambah harus menghadap dosen menguji kelayakan topik skripsi saya.
Bukan..
Bukan..
Menjelang akhir tahun, SEPERTINYA saya kembali teringat akan banyaknya DOSA yang saya perbuat di tahun ini.
Tidak, bukan itu yang membuat saya kurang bersemangat. Bad thing just happens to bad people, I am not a bad people. Setidaknya, saya ORANGNYA BERANI mengklaim demikian.
Tepatnya setelah dikunjungi orang tua saya, oleh bapak saya. Saya tidak terlalu khawatir dengan diri saya, tapi setelah melihat orang yang saya sayangi, saya hormati, dan setelah sekian lama berpisah baru saya rindukan bertemu dengan saya, saya hanya debu kecil yang tidak tahu harus berbuat apa. Beliau yang semakin uzur, tidak segagah sebelum berpisah, penyakitan, NEKAT sendirian bertemu dengan anaknya yang tidak tahu diri ini.
Kenapa saya bilang nekat? Specific no, signifikannya penyakitan. Bayangin, jantung beliau sudah dipasang ring, tulang belakangnya karena kecelakan terpaksa harus ditopang plat pengikat-penyambung, ditambah penyakit krusial lain seperti diabetes. Cepat lelah, ga bisa terlalu banyak bergerak - tapi kalo speaks in loud voice (in anger) masih jago, malah semakin jago. Hahah..
Tapi maksud saya di sini bukan untuk menunjukkan bahwa saya juga bisa menjadi sangat lemah, bukan untuk meminta perhatian. Bukan untuk menunjukkan bahwa saya adalah orang yang paling kasihan yang berada di sekitar kalian. Saya tidak pernah lemah, I am a good man, a real man. Bukannya hebatnya seorang lelaki adalah kekuatannya, kepemimpinannya, kewibawaannya? Dan masih banyak lagi kehebatan laki-laki yang apabila dibandingkan dengan perempuan. Ah, apa lah bisanya cewek? Emansipasi sih emansipasi, tapi korupsi jangan diembat juga dong. Loh? Ampunnn yangg.. Hahah..
PESAN MORAL yang mungkin bisa saya sampaikan adalah, sederhana, beri orang tua KITA perhatian. Setidaknya, mereka tahu bahwa anak-anak mereka ADA. Bila kuingat lelah, ayah-bunda, bunda piara-piara akan daku sehingga aku besarlah, apalah yang bisa saya berikan? Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Sepertinya, memang sudah saatnya.
Salah satu proposisi sederhana yang bisa saya berikan, yang menyatakan bahwa orang tua pantas mendapat tempat di hati anaknya, yang merupakan masalah saya yang sangat besar ketika saya sangat kecil, dimana kalau saya gagal maka saya akan diputusin secara tidak hormat oleh kekasih saya (Loh?), adalah,
"Ketika saya bisa membaca, apakah itu karena guru-guru saya di sekolah?"
DONGKOL GURU-GURU ITU NGURUS KALIAN. REWEL, JELEK, INGUSAN, BELUM LAGI DENGAN YANG CENGENG. HABIS!
Einstein, Albert Einstein, TEMAN SAYA, orang yang bisa mengukur berat Bumi tanpa timbangan, mengetahui bentuk orbit benda antariksa dengan benar tanpa perlu keluar angkasa, hebat karena ada PENAMPUNG ketika di-drop out dari sekolahnya.
So, what's wrong with Homer J. Simpson? RAHASIA.
No comments:
Post a Comment