November 29, 2022

Tentang Niat


Namanya Niat. Asal Arab. Banyak sekali pandangan orang mengenai dirinya, tapi bagi Niat, tuhan saja yang menjadi perhatiannya. Entah tuhan yang mana, mungkin Zeus, mungkin Jupiter. Padahal Zeus dan Jupiter adalah sama.

Kasihan Niat, oleh teman-teman sering disalah-gunakan. Katanya yang penting Niat, padahal hasilnya mudarat. Hayo, coba ingat-ingat, seberapa seringkah Niat ga dibarengi dengan kesungguhan (baca: kompetensi)? Dihandalkan bukan karena handal, tapi emang karena ga ada orang lain lagi?

Niat sepertinya lupa, bahwa Niat juga manusia. Lulusan Otista Raya 64C ga lantas membuat Niat harus selalu tampil sempurna, tampil prima istilahnya klo di Diklat Prajab. Ke kantor ga boleh telat, pulangnya paling larut. Kerjaan udah banyak, tapi masih ditambah. Satu belum selesai, dikasih dua lagi. Dududududu.

Niat juga bisa capek, perlu istirahat. Niat juga bisa stress, ingin bahu untuk bersandar. Atau bahkan pelukan hangat? Cini cini cini, abang peyuk.

Saking tertekannya Niat atas kerjaan, sampai-sampai suatu waktu Niat keliru menggunakan kata "cuki." Padahal cuki adalah nama permainan, dikenal luas di daerah Timur Indonesia, asyik dimainin antara cowok dan cewek.

"Nona e, malam Minggu cuki ayok?"

Begitu contoh penggunaannya yang tepat. Ga percaya? Silakan lihat KBBI.

Tapi juga bukan berarti mengajak Niat untuk bermalas-malasan. Menjauhi syirik utamanya. Syirik artinya menyamakan sesuatu dengan Tuhan, bahwa ada yang kita takuti layaknya kita takut mengecewakan Tuhan. Pelakunya disebut musyrik. Klo Tuhan saja bisa kita nomorduakan, contohnya ga ibadah karena capek lembur, apalagi dengan deadline? Boss? Iya kan?

Pohon dikenal dari buahnya. Pohon yang baik, menghasilkan buah yang baik. Orang ga memetik anggur dari semak berduri. Akhirnya, mau ga mau, kita dikenal dari hasil kerja kita. “Our whole being; Everything about us” kata mas Nauval Yazid. Sikap, perilaku, determinasi, sampai isi rekening. Hahahah. Yang terakhir bikin meringis. Tapi jangan salah, tujuan bekerja kan ga cuma untuk dapatin rezeki, amal juga. Jadi makin banyak kerjaan, makin banyak rezeki. Klo ga dapat rezeki, mudah-mudahan makin banyak amalnya. Amin.

Itu saja dulu. Selamat sore. Selamat berakhir pekan Niat. Marniat yang Alay, eh, Agung. Yang lebih kejam dari pak Fahri Hamzah tapi ga berubah-berubah. Atau belum kali ya?

Salam, Mencret.

  - MS

No comments:

Post a Comment