Mandalawangi, Puncak Gn. Pangrango |
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku.
Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin.
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat.
Apakah kau masih akan berkata
Kudengar detak jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta.
Cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
Yang takkan pernah kutahu di mana jawaban itu
Bagai letusan berapi bangunkanku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati.
- CB
No comments:
Post a Comment