May 23, 2013

Sesat Pikir: Argumentum ad Hominem



Dalam aktivitas berpikir kita kadang terjebak dalam kedongkolan (pet peeves) yang dimana gagasan atau hasil pemikiran yang kita lontarkan atau ungkapkan ditanggapi dengan hal yang kadang tidak logis atau realistis. Misalnya:
F: Dengan 57,49 persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di Jawa, padahal luas lahan di Jawa hanya tujuh persen dari luas Indonesia, otomatis memicu ketimpangan antarwilayah dan kemiskinan. Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataanpembangunan baik fisik maupun non fisik.
U: Ah, bisa aja kamu. Emang IP kamu berapaan?
Pemikiran F atas ketidakseimbangan kepadatan penduduk Indonesia nampak terbantahkan oleh argumen U, apalagi bila IP F memang pas-pasan.

Kejadian seperti ini merupakan bagian dari logika, yang disebut sebagai kesesatan berpikir atau kesesatan logika (logical fallacy). Untuk contoh kasus di atas dikenal sebagai argumentum ad hominem, yaitu argumen atau gagasan ditanggapi dengan argumen yang menyerang pribadi atau karakteristik seseorang atau kelompok, bukan gagasannya, yang bahkan bisa merupakan suatu bentuk pelecehan. Hal ini  tentu tidak tepat, ukuran logika yang dikaitkan dengan kondisi pribadi atau karakteristik personal sungguh tidak relevan digunakan untuk menanggapi suatu argumen atau gagasan - sekalipun isinya keliru.

 - LAP

No comments:

Post a Comment